[FF Oneshoot] When Someday Come


When Someday Come

by : Octhavia

cast : Lee Donghae, (oc), Park Heebyul, etc.

Genre : Romance, sad (?) I Rating : PG I Lenght : Oneshoot

Don't copy paste!!! don't bash! don't read if you hate this character, be a good reader! this pure my story. don't plagiat. just it! and if you want to know me so well you can coment in my blog. sorry.. many typo(s) here... ^^.

Aku melihatnya terduduk di deretan kursi-kursi yang berbalut kain putih hingga menyentuh lantai. Aku tidak tahu sejak kapan ia datang dan berada disana tapi yang kutahu kini ia menatapku yang tengah berdiri.


Sekejap kurasa hanya kami berdua yang kini terpaku disini meski tak bisa kupungkiri jika lebih dari seratus undangan berada di sekitarku dan dirinya. Aku tak memahami situasi ini, entah mengapa tapi hatiku terasa bergetar seketika disaat menemukan sosoknya, seperti ada bongkahan kayu tajam yang lurus menembus jantungku, sakit.

Aku melihatnya, ya... aku melihatnya takjub dan ia juga melihatku tak kalah takjub.

Lalu angin pantai seakan membawa kami ke suatu kisah di sore hari di masa lalu.

Aku baru saja melangkahkan kakiku memasuki kedai di dekat pantai dan penginapan. Menikmati sunset dari sudut kedai yang bergaya vintage.

Fush......

Disaat aku menyesap coffe americanoku yang pahit dan pekat. Tiba-tiba seorang pria terduduk tepat di hadapanku. Dia tersenyum bodoh seperti anjing yang menemukan tuannya.

Aku hanya menatapnya tak peduli, bukankah ia hanya orang asing? jadi apa yang harus aku pedulikan? aku mengacuhkannya dan tetap menikmati kepulan asap dari cangkir americanoku.

"Boleh berkenalan denganmu?" tanyanya, akku menoleh pada lelaki itu dan menemukan uluran tangan di atas meja.

"Namaku Lee Donghae" Ia menyebutkan namanya padahal aku masih belum menyambut uluran tangannya sama sekali.

"Apa kau tak ingin menyambut uluran tangan dari orang di hadapanmu ini?"

Aku menyipitkan mata, lalu terkekeh kecil, menyindir mungkin lebih tepatnya. Apa urusannya?  Mengapa mengaturku?

"Apa jangan-jangan kau tak tahu cara berkenalan yang baik?" tebaknya yang mampu membuatku hanya menatapnya tak mengerti.

Lelaki yang mengaku bernama Lee Donghae itu lalu tertawa, seketika juga ia menarik tanganku yang masih menggenggam cangkir kopi.

"Seperti ini, kau harus menggenggam seperti ini"

Aku bisa merasakan tangan dinginnya yang entah kenapa secara tiba-tiba juga ikut menjalari tanganku.

Donghae, lelaki itu entah mengapa dan entah dengan alasan apa, Ia mulai tersenyum lebih lebar dan lebih bodoh dari sebelumnya dan aku juga tidak tahu dengan alasan apa aku begitu menyukai senyuman bodohnya itu, sial! 

"Oke, aku tidak tahu takdir akan membawa kita kemana, tapi, bisakah kau berjanji satu hal padaku?"

aku menatapnya semakin tak mengerti, "Apa?"

Donghae tersenyum, senyum yang terlalu berbeda dari sebelumnya. Hingga membuatku bisa merasakan detakan tak normal jantungku yang terpacu cepat.

"Jika kita bertemu di lain waktu tanpa kita duga, kau harus menjadi kekasihku!" ucapnya lagi.

Aku hanya menatapnya lalu menyeringgai, "Kenapa tidak?"

Jika boleh jujur, aku sama sekali tak berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi esok.

Tidak sama sekali berfikir bahwa yang Dongfhae ucapkan adalah kesungguhan.

Sama sekali tak berfikir bahwa kejadian di kedai sore itu akan membebaniku.

Tidak, tidak, tidak dan tidak sebelum halk itu berubah di esok, esok, dan esoknya.

Aku terus terbayang oleh sosoknya, selalu berharap bertemu dengannya secara tak sengaja. Selalu membodohi diriku sendiri kenapa tak sudi berkenalan dengannya lebih dekat kala itu.

Dan ketika kurasa harapan itu telah pupus dan ketika kumulai menguburnya. Takdir seakan mempermainkanku disaat ini.

Donghae ada disana, terduduk di deretan para undangan, menatapku dengan tatapan yang sulit untukku jabarkan.

"Nyonya Cho!" seseorang menepuk pundakku dan aku melihat Heebyul tengah berdiri bingung disampingku atau lebih tepatnya selangkah di sampingku.

"Apa yang kau lihat?" 

Aku menggeleng berbohong padanya.

"Kalau begitu berikan cincinnya padaku" bisiknya.

Aku maju selangkah dan memberikan cincin pernikahan itu pada Heebyul 

"Terimakasih"

Aku tersenyum, semua orang bertepuk tangan disaat Heebyul sel;esai menyematkan cincin pernikahannya di jari manis.

Tapi aku tetap terdiam, menatap Donghae yang juga menatapku, tatapan kami yang saling terkunci.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF Oneshoot] Really Love You...

SKSD