[DRABBLE] SWEET MOMENT #1
SWEET MOMENT
by : Octhavia
Genre : comedy-romance | Lenght : Drabble Series | Rating : PG
Cast :
Tadjust, OC
Happy Reading.....
Mencintai orang itu tak seharusnya serumit ini,
sungguh aku berani bersumpah! Ini terlalu sulit, dalam dua bulan hubunganku ini
hanya di habiskan dalam perpustakaan atau dalam kumpulan-kumpulan buku mata
pelajaran menyebalkan sedunia, Fisika.
“Berapa
kecepatan cahaya?”
Aku menggeleng, tidak tahu.
Aku
melihat lelaki di depanku itu hanya mendesah, “Soal yang lain, Berapa jarak
bumi dan matahari?”
Aku mencoba berfikir, jarak bumi dan matahari? Demi
Neptunus, aku akan membunuh siapapun yang mengukur jaraknya atau aku akan
menyalahkannya kenapa tak datang ke rumahku saja dan memberitahuku langsung.
Aku menggeleng tidak tahu –lagi- dan untuk yang
kesekian kalinya.
Lelaki itu menutup bukunya dan meletakkannya di atas
meja begitu saja, “Sebenanya apa yang selama ini kau pelajari di dalam kelas
hah?”
Aku mengkerut mendengar suara kerasnya, “Jangan
salahkan aku, salahkan otakku yang bahkan tak bisa berkembang di mata
pelajaranmu itu”
Jadi seperti ini berhubungan dengan seorang anak
emas bidang Fisika, menakutkan, lebih menakutkan dari pada menonton film horror
sendirian.
“Kau
bahkan belum mencobanya!”
“Ini
terlalu sulit, djus!!” ku pautkan bibir, sebal.
“Kita
tak akan pergi dari perpustakaan sebelum kau menyelesaikan tugas fisika sepuluh
nomor itu, mengerti?”
Aku mendadak lesu, tak bertenaga dan perutku terasa
sakit seperti ada yang meledak di dalam sana.
Aku meraih kertas di depanku, melihat seberapa
mengerikannya soal fisika itu, dan mulai mengambil pensil yang berada di dekat
meja, mencoba satu demi satu soal disana, urusan benar atau tidak, aku tidak
peduli.
Aku
memainkan ujung pensilku, aku berharap si eyeliner Baekhyun mau membantuku
keluar dari perpustakaan ini sebelum aku menjadi gila mendadak atau setidaknya
si kaya Kim Jumyeon itu mau membagi uangnya untuk pengawas perpustakaan guna
menutup perpustakaan lebih cepat agar aku juga bisa pulang cepat juga.
“Jangan
berfikir teman-temanmu itu bisa membantumu
dengan hal konyol yang terbayang di otak mu”
Aku hanya bisa melongo, bagaimana bisa ia tahu,
sial!
Aku iri pada Marsha, dia memiliki pacar yang selalu
mengerti tentangnya, mengerti tentang kelebihan ataupun kekurangannya, Restu
bahkan pernah berkata padaku bahwa dia selalu memikirkan Marsha setiap kali dia
berjauhan dengan Marsha. Sedangkan lelaki di depanku? Aku bahkan tidak yakin
apa dia pernah memikirkanku?
“Uhm…..
Djus, boleh aku bertanya?”aku masih memainkan ujung pensilku, gugup.
Lelaki
yang masih membaca buku Fisika tebalnya bergumam tanpa mengalihkan pandangan dari
buku terkasihnya itu,” Tanya apa? kau sudah menyelesaikannya?”
Aku menggeleng,”Belum, uhm… tapi aku masih boleh bertanyakan?”
“Terserah!”
Aku tersenyum senang, “Pernah tidak kau berfikir
tentangku, maksudku kau memikirkan apa yang sedang aku lakukan, bagaimana
perasaanku, atau apakah aku berfikir juga tentangmu atau tidak, seperti itu,
pernah tidak?”
Tadjus mengernyitkan kedua alisnya,
“Pernah”
butuh sekitar lima menit untuk jawaban sesingkat itu di tambah tanpa
mengalihkan perhatiannya dari kekasihnya itu –buku fisika-
Apa? apa yang dia bilang, pernah? Ya tuhan…. Ini
keajaiban ke delapan, “Berapa kali?” tanyaku antusias.
“Sekali”
Apa?
“Sekali?”
“Iya, sekali”
“Lalu apa yang kau fikirkan tentangku?”
Tadjus terlihat berfikir lagi, “Tentang kenapa kau
begitu bodoh dengan fisika”
Aku menyerah!!! Apa yang dia fikirkan itu tak keren.
“Ha,,,hanya itu?” tanyaku meski dengan nada yang
memprihatinkan.
“Humz..” angguk Tadjus kembali fokus pada bukunya.
Aku lemas, kalau begini, apa gunanya aku? Sial… aku
jadi ingin menangis, ini keterlaluan… mulai saat ini juga, aku membenci lelaki
ini dan pelajarannya tapi.... kini aku malah hanya diam saja atau sebaiknya aku langsung pergi dari sini?
Jadi pilihan apa yang harus aku pilih?
Akh.... mengapa jadi membingungkan seperti ini
“Aku tidak suka memikirkan kau di dalam otakku,
karena hanya bayanganmu saja yang akan berputar-putar di dalamnya tanpa aku
bisa meraihnya, itu sangat mengganggu seperti kerumunan lebah di sarang madu,
aku lebih suka kau yang berkeliaran di depan mataku, karena dengan itu aku bisa
tahu pasti apa yang sedang kau lakukan dan aku juga bisa meraihmu secepatnya,
karena semakin lama dan jauh meraihmu itu terlalu menyiksa” ucapnya menutup
buku fisika, kekasih keduanya itu.
Aku
mengerjapkan mata, apa katanya??? Haruskah aku pergi ke dokter dan memohon pada
lelaki ini untuk mengulangi ucapannya?
“Eh? Apa?” tanyaku kaget
“Kau tak mendengarnya?” aku menggeleng, sebenarnya
karena aku ingin mendengarkannya sekali lagi.
“Tak ada pengulangan” Tadjus berdiri dari tempat
duduknya.
“Ayo pulang, menunggumu menyelesaikan soal fisika
membuatku lapar”
Eh?
“Hummz!” aku berdiri dan membereskan buku-buku yang
kupakai, masih dengan keterjutanku tentunya.
Aku
tidak suka memikirkan kau di dalam otakku, karena hanya bayanganmu saja yang
akan berputar-putar di dalamnya tanpa aku bisa meraihnya, itu sangat mengganggu
seperti kerumunan lebah di sarang madu, aku lebih suka kau yang berkeliaran di
depan mataku, karena dengan itu aku bisa tahu pasti apa yang sedang kau lakukan
dan aku juga bisa meraihmu secepatnya, karena semakin lama dan jauh meraihmu
itu terlalu menyiksa
Aku masih
mendengarnya dengan jelas,
Itu manis,
tapi….
Ini juga menyakitkan….
Seratus ribuku, hilang……..
Satu jam sebelumnya.
“Kau yakin dia tidak akan berucap manis?” aku
melihatnya dengan skeptis.
“Aku berani jamin, bertaruh seratus ribu!”
“Baiklah…”Marsha mengangguk.
Well…. Aku yakin si laki-laki cool itu tak akan
berucap manis kali ini.
*end*
Huahhahahahhahhahhaha author ngakak guling-guling nulis drabble beginian… soalnya ini drabble yang agak kurang waras yang author buat, maklum
banyak tugas memberikan tekanan otak yang berujung cerita aneh bin ajaib.
Buat temen author yang baca ini, sumpah ini bukan pengalaman
author plus… matur THAKZ buat ms Tadjus yang udh ngebolehin minjem namanya,
awalnya author pingin buat FF dengan karakter Jimin atau nggak Mino, tapi ya…
karena author pengen coba sesuatu yang baru, lahirlah karya ambigu nan abstrak
ini, sebar typo disini jadi maaf bgt ya….
Oya karakter tadjus
disini terinspirasi dari Yuki Furukawa (yg main Tokyo in love jadi si Naoki
Aihara) author suka banget sama Naoki berhubung dia cakep dan cool-cool gemez
gitu.
Sekian cerpen abstraksinya, kapan-kapan author share siapa
si ‘Tadjus ‘ yang sebenarnya. THX. ^_^. Jangan lupa koment chingudeul… tunggu
cerpen/ff/drabble/ tulisan paling nggak maksud yang author buat, High five.
Author mau nge-date ama Kyuhyun oppa dulu…..... ^^ annyeong.....
EL EM YE :)
BalasHapusWuih.... mas ganteng coment nie.... :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus