When I’m Falling in Love with My Ex-Classmate










Aku masih saja termenung di bangkuku. Masih sama sekali tak berkutik untuk menuliskan kata-kata di atas kertas putih bergaris sebesar folio di atas mejaku. Bahkan aku sudah mulai bosan dengan permainan bolpen berputar di tanganku ini. Aku tidak akan menyalahkan guru Bahasa Indonesiaku yang begitu BAIKnya. Catat! Baiknya. Memberikanku tugas tambahan untuk menuliskan sebuah
cerita dalam kurun waktu tidak kurang dari dua jam. Demi apapun! Aku bukanlah penulis mahir yang mampu menulis sebuah cerita secara singkat seperti itu. Ini sudah memasuki tiga puluh menit kedua. Tapi aku masih terus saja berpikir. Sekiranya apa yang perlu aku tuliskan di atas kertas bergaris itu.
Satu kata yang tiba-tiba saja terlintas dalam benakku. Hingga tanpa aku sadari –hm.. atau aku malah menyadarinya- ku tuliskan namanya di atas kertas bergaris. Aku menuliskan namanya pada baris pertama di paling ujung tempat dimana hampir setiap orang memulai tulisannya. DIA.

Aku tak mengerti mengapa tiba-tiba menuliskan namanya. Tak mengerti juga mengapa tiba-tiba aku berpikir tentangnya. Dia tidaklah sesederhana seperti teman sekelasku yang lain. Sejujurnya dia cukup populer. Aku tak bisa menggolongkannya sebagai seorang teman biasa, karena kami adalah dua orang yang kadang –dan terlalu sering- beradu mulut di dalam kelas. Banyak hal yang terjadi selama dua tahun masaku bersamanya. Berada di satu ruang belajar yang sama. Ku akui kemampuan penalarannya melebihi diriku. Dia pintar. Yah… dalam  beberapa kasuspun aku terlalu sering meminta bantuannya, meskipun dia hanya tak dengan bersenang hati membantu. Terkadang ada basa-basi dan pembicaraan yang berputar terlebih dulu. Tapi itu dia.

Tak tahu seberapa banyak tawa dan marah atau bahkan ekspresi lain yang kami ciptakan di ruang kelas. Dia adalah teman yang memiliki jiwa kelas. Sebelumnya aku tak menyadari jika ia terlalu bisa membuat kami semua hidup di kelas. Itu juga bukan berarti kami mati dan menjadi mayat hidup. Candaannya yang terkesan garing terkadang menjadi suatu hal yang menarik untuk menciptakan candaan yang lebih bermutu dan membuat derai tawa mulai bergejolak lagi.

Dan pada tahap ini. Aku seakan mengutuk dua tahunku itu. Oh… sial! Aku mulai menyadarinya. I’m falling in love with him. I just want to be honest. This is big true. He makes me crazy and I want to curse for everything. He was gone already. So, what can I do?

Aku mengamati namanya di atas kertas ku. Pada semester ini, kami berada di kelas yang berbeda. Tak lagi sama seperti empat semester sebelumnya. Aku akan memulai dengan kehidupan ku yang baru dan dia akan tetap melangkah jauh di sana.

Aku tersenyum miris. Membayangkan betapa bodohnya aku yang baru saja menyadari hal yang secara tiba-tiba saja menelusup tanpa di minta itu. Perasaan manusia itu tak bisa di tebak. As long as I can I want to forget him.

Aku tidak mengatakan ini cinta sepihak. Aku tak mengatakan ini cinta yang bertepuk tangan. Ku pikir ini hanya sebuah cinta rahasia. Secret love. Agar terlalu mendramatisir seharusnya aku menjadi pihak yang terluka. Tapi, demi apa aku harus terluka?

Dan sekarang aku mencoba meraih penghapusku. Rencananya aku akan menghapus namanya di baris kertasku. Betapa memalukannya jika guruku menemukan dan menyadari makna dari apa yang kutulis ini. Itu terlalu berbahaya.

Berputar balik pada menit-menit sebelumnya. Aku akan kembali berkutit dengan pemikiranku tentang hal yang perlu ku tulis. Menit tiga puluh keduakupun akan segera habis, aku tak memiliki ide barang secuil remahan cookies coklat. Kertasku kembali kosong.

Bagaimana dengan cerita Cinderella, Aurora mungkin, Jasmine atau yang terbaru Frozen? Ku pikir itu tak masalah untuk kutulis. Setidaknya ini demi tugas tambahan menyebalkan ini. Yeah.. demi itu. Aku mengangkat bolpenku lagi bersiap menuliskan ceritaku disana.

“Sebelumnya aku melihat namaku kau tulis di bait itu!” celetuk seseorang dari belakangku.
Aku mengenalnya.

Suara itu. Tak perlu aku pastikan. Dia orang yang sama.

“Aku meminta orang tuaku untuk menyekolahkanku disini. Aku bahkan tak menghadiri ujian masuk universitas yang di lakukan serentak”

Dia melangkahkan kakinya mendekat. Lelaki itu kini berdiri di depanku.

“You know why?”

Aku tak menjawab. Kehadirannya membuatku tak tahu harus berbuat apa. Ku coba menghiraukannya. Kembali terfokus pada kertasku meski secara pasti akan lebih ke gagalan yang ku terima.

“Karena kupikir universitas ini menjadi lebih baik dari yang lainnya”

Ku anggukkan kepalaku. Dia masih menjadi lelaki angkuh rupanya. Meski kami di satu Universitas yang sama. Tapi tetap saja. Kami berada di fakultas yang berbeda.

Keberuntungan dewi fortuna yang mempertemukan kami kembali di ruang dosen. Aku dengan tugas bahasa indonesiaku dan dirinya  dengan pemberitahuan kelulusan proposal yang diajukannya. That’s 
complicated.

Sejauh ini aku tak dapat berpikir apa-apa. Kembali memfokuskan pada tugasku. Membiarkan lelaki itu terus saja mengoceh di sampingku dan membiarkan hatiku berdentum-dentum senang.

Jadi ku pilih untuk menuliskan kisah Oliver Twist. Setidaknya mereviewnya sedikit. That’s enough.





Di suatu malam di pertengahan mei 2015

Komentar

  1. Aku Mr Jad Kimi pemberi pinjaman pinjaman pribadi. kami menawarkan pinjaman pada tingkat bunga 2% per tahun dalam jumlah EUR 100,000,000,00. Yang 500,000,000,00.in ke mata uang yang Anda butuhkan pinjaman dalam. Dengan proyek pembiayaan% 100 aman dan tidak aman pinjaman yang tersedia. kita dijamin untuk Memberikan layanan keuangan untuk banyak klien kami di seluruh dunia. Dengan paket pinjaman lunak, pinjaman dapat diproses dan dana ditransfer adalah untuk peminjam sesegera mungkin. kami beroperasi Dengan hal yang jelas dan mudah untuk memahami dan menawarkan pinjaman kepada setiap pelanggan kami WHO Terapan, perusahaan, korporasi, dan segala jenis Organisasi bisnis, Individu dan swasta Investor Real Estate. hubungi kami di e-mail kami: jadkimi@gmail.com untuk rincian lebih lanjut tentang cara untuk mendapatkan pinjaman Anda ok.

    BalasHapus
  2. Hello Everybody,
    My name is Mrs Sharon Sim. I live in Singapore and i am a happy woman today? and i told my self that any lender that rescue my family from our poor situation, i will refer any person that is looking for loan to him, he gave me happiness to me and my family, i was in need of a loan of S$250,000.00 to start my life all over as i am a single mother with 3 kids I met this honest and GOD fearing man loan lender that help me with a loan of S$250,000.00 SG. Dollar, he is a GOD fearing man, if you are in need of loan and you will pay back the loan please contact him tell him that is Mrs Sharon, that refer you to him. contact Dr Purva Pius,via email:(urgentloan22@gmail.com) Thank you.

    BORROWERS APPLICATION DETAILS


    1. Name Of Applicant in Full:……..
    2. Telephone Numbers:……….
    3. Address and Location:…….
    4. Amount in request………..
    5. Repayment Period:………..
    6. Purpose Of Loan………….
    7. country…………………
    8. phone…………………..
    9. occupation………………
    10.age/sex…………………
    11.Monthly Income…………..
    12.Email……………..

    Regards.
    Managements
    Email Kindly Contact: urgentloan22@gmail.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF Oneshoot] Really Love You...

SKSD