[FF] BECAUSE, I CAN

            

           



           Cast  : Heebyul (oc), Byun Baekhyun, Kim Taeyeon. 
           Genre  : Romance,Hurt. 
           Rating  : PG

         AO!!!!! ini epep baru saya yg pertama ttg songfic buat saengi author yg minta epep lagi krn kmrn cm satu ktnya... (lu di kasih hati mnta jantung ye?) ini pake nmnya saengi author well g' tau ya... nyambung g' sama lagunya tp author buat aj jln ceritanya begini hehehehe nikmatin aje ye.... bye!!! (komputernya mau di pake' adek author jd cepet" tnpa basi-basi Annyeong!!!!!! oya ff ini udah sempat author publish di FB author jadi disini pure isi dari otak author.

‘Biarlah ku sentuhmu

B’rikanku rasa itu

Pelukmu yang dulu

Pernah buatku.





            Memaafkan, bukankah sebenarnya memang mudah? Tetapi melupakan yang telah terjadi adalah suatu bagian lain dari hanya sekedar menerima permintaan maaf. Gadis itu melihat lagi putaran beberapa roll film dari kehidupan masa lalunya. Ketika seseorang berjalan ke arahnya,menemaninya dalam kesepian dan kehampaan yang sebelumnya selalu mengitari kehidupannya. Gadis itu menyambutnya dengan senyuman bahagia, selamat datang dan terima kasih.


            Kali ini dia tersenyum, entah tersenyum untuk apa, setidaknya ada seraut wajah yang berubah selain wajah sendu setiap dia mengingat orang ‘itu’.


            “Saat itu kita masih terlalu muda, bukan?” Lelaki di depannya masih mengoceh tentang kisah
masa lalu.

            Heebyul hanya mengangguk, enggan melepaskan pandangan matanya dari kamera yang di pegangnya. Sejujurnya ia tak terlalu paham akan apa yang Kyungsoo katakan sebelumnya.

            “Kau masih ingat Kim Joonmyun, iya…. Kim Joonmyun , lelaki paling kaya di sekolah, terakhir aku dengar dia akan pergi ke Amerika untuk menikah, aku tidak tahu dia ternyata sepopuler itu hingga harus menikah di Amerika” Kyungsoo masih tetap mengoceh.

            Heebyul tetap tak mengubrisnya, bahkan kali ini ia lebih memilih pergi secara perlahan meninggalkan beberapa temannya yang berkumpul di ballroom, termasuk Kyungsoo tentunya.


Ku tak bisa paksamu

‘tuk tinggal disisiku

Walau kau yang selalu sakiti

Aku dengan perbuatanmu

Namun sudah kau pergilah

Jangan kau sesali


            “Yak! Heebyul-ah!” Lelaki berseragam itu berteriak laksana petir yang menyambar dikala badai.

            “Wae? Telingaku masih berfungsi baek-si, kau tak perlu berteriak sekencang itu!” Heebyul
melewati Baekhyun yang masih menatapnya.

            “Kau mau kemana?” Baekhyun menggengam tangan Heebyul erat, agar gadis itu tak lari darinya.

            “Wae? Bukankah ini kemauanmu? Jadi biarlah aku pergi!” gadis itu tak berpaling kea rah baekhyun walau sebenarnya ia sudah merasa perih di pergelangan.

            “Kau tidak akan meminta penjelasan dulu padaku?”tanya Baekhyun.

            “Anni! Aku tahu, bukankah itu hanya sepenggal dari kisah dramamu?”

            “Jadi kau tak marah padakukan?”

            Heebyul menggeleng “anni!” lalu tangan yang menggenggamnya erat mulai mengendur

            “Aku lelah baek, jadi sepertinya aku akan pulang dulu, Kau masih ada jadwal latihan lagikan? Jaga dirimu baik-baik, menurut berita cuaca, sore nanti hujan bisa saja turun, kau tak lupa payungnyakan?”

            “Ne”

            “Baguslah, aku pergi dulu baek, Annyeong!”

            Heebyul keluar dari gedung sekolah, enggan untuknya melihat kembali Baekhyun yang masih menatapnya dengan rasa penasaran walau sebenarnya ia begitu ingin melihat wajah Baekhyun, tapi jika itu sekarang yang akan terbayang di otaknya adalah adegan 10 menit lalu di hall panggung pementasan sekolah, ketika Baekhyun terlihat begitu akrab dengan sunbae mereka, Taeyeon. Entah kenapa, tapi Heebyul tak menyukainya.

                                                                                    *****

            Heebyul menyingkap tirai jendela di kamarnya, melihat kea rah rumah besar di seberangnya, rumah Baekhyun. Sejak kepulangannya ia belum melihat Baekhyun pulang, terlebih hujan benar-benar mengguyur Seoul, dia melihat kea rah jendela kamar Baekhyun yang kebetulan tepat di hadapannya, lampu kamarnyapun tak menyala.

            ‘Baek, kau sudah pulang?’

            Satu pesan yang 15 menit lalu ia kirimkan, tapi tetap tak terbalas.

            Ting!

            ‘belum, aku sedang menunggu hujan reda’

            Heebyul menghela nafas lega, setidaknya ia sudah dapat berita tentang Baekhyun.

            ‘bukankah kau membawa payung? Kau bisa menggunakan payung itu bukan?’

            ‘payung itu ku berikan pada Tao’

            ‘perlukah aku kesana dan membawakan payung untukmu?’

            ‘Anni! Aku tak ingin merepotkanmu’

            Selalu karena tak ingin merepotkan Heebyul, alasan klasik yang selalu dilontarkan Baekhyun sedari mereka menjalin hubungan 1 tahun yang lalu, ketika mereka masih sama-sama berada di bangku kelas satu. Tapi bukan Heebyul namanya jika dia selalu menuruti semua yang di katakan oleh Baekhyun, untuk kali ini ia tetap ingin menjemput Baekhyun, meski harus menerjang derasnya hujan yang turun.

            Heebyul mulai melewati pagar rumahnya, melewati kubangan air hujan yang keruh dan beberapa percikan air yang terjatuh di tanah, itu tidak masalah jika yang ia lakukan untuk Baekhyun.

            Heebyul berhenti sejenak di halte kosong yang ia temui di jalan, dia mengusap-usap bajunya yang dingin terkena cipratan air. Dia melihat sekelilingnya dan mendapati sebuah mobil yang menarik perhatiannya, bukan, bukan karena mobilnya, tetapi karena orang yang di dalamnya, Byun Baekhyun dan Kim Taeyeon. Mereka tampak tertawa didalam sana, beberapa kali Baekhyun membenarkan poni Taeyeon yang terlihat berantakan, lalu kemudian mengusapkan tangannya dipipi Taeyeon hingga gadis itu terlihat malu-malu di perlakukan seperti itu. Heebyul menghela nafas, jika ia mempertanyakan hal ini pada Baekhyun maka jawabannya akan sama, untuk menciptakan chemistry antara kami. Alasan klasik kedua yang mampu tetap membungkam Heebyul untuk tak bersuara lagi.

                                                                                    *****

            Pagi ini Heebyul terlihat sakit, sedari tadi ia terus menyeka hidungnya yang memerah juga bersin yang tak berhenti. Sebenarnya ia benar-benar tak ingin bangun dari selimut tebalnya, tapi hari ini adalah pementasan drama Baekhyun, bagaimana jika dia tak datang ke drama namjachingunya sendiri, meski sesungguhnya kehadirannya tak pernah dianggap oleh Baekhyun.

            “Byul-ah!” suara Kyungsoo terdengar begitu nyaring.

            “Oh.. Kyungsoo-ah! waeyo?” Heebyul menengok kearah Kyungsoo yang berjalan beriringan dengannya.

            “Kau tidak di backstage dengan Baekhyun?” Heebyul menggeleng.

            “Aish! Kau ini yeojachingu yang bagaimana sih, tidak memberi semangat pada Baekhyun!” Kyungsoo menyenggol bahu Heebyul pelan sembari tertawa renyah.

            “Ku rasa itu tak perlu Kyungsoo-ah! aku  yakin disana pasti sudah ada yang memberinya semangat!”

            “Ah iya, dia kan pasti punya banyak penggemar wanita, ya kan?” Heebyul hanya tersenyum lalu berjalan meninggalkan Kyungsoo.


Karena ku sanggup

Walauku tak mau

Berdiri, sendiri tanpamu

Ku mau kau tak usah ragu

Tinggalkan aku

Kalau memang

Harus begitu


            Ada perasaan ketidak relaan di hati Heebyul ketika Baekhyun beradegan akhir di dramanya.ketika bibir itu menyatu dengan nyata, ketika genggaman itu terlalu erat melekat, ketika mereka berdua sama-sama terlihat menikmatinya seiring riuh tepuk tangan penonton, seiring tirai itu mulai tertutup dan seiring perasaan kecewa menikam hati Heebyul, dia merasa kosong, bukankah ini terlihat nyata, ketika benar-benar merasa terasing oleh Baekhyun. Lelaki itu telah memilih, seseorang, seseorang selain dirinya.

                                                                                    *****

            Mungkin lebih dari seminggu ini. Atau lebih dari itu.

            Heebyul menggulung dirinya di dalam selimut tebal, ia berguling-guling disana, dia masih terlihat sakit karena hujan minggu lalu, gadis dengan imun buruk rupanya. Heebyul tak pernah lagi menyingkap tirai di kamarnya sepulang acara melarikan diri dari pementasan drama Baekhyun, ponselnya ia nonaktifkan, bahkan dengan beraninya dia meminta jatah ijin sekolah lebih dari 3 hari, Heebyul tak ingin di ganggu dan eommanya akan dengan terpaksa berbohong pada setiap teman sekolah Heebyul yang akan menenggoknya, termasuk Baekhyun. Sedemikian rupa alasan yang di buat eomma Heebyul agar Baekhyun benar-benar percaya.

            Namja itu, Heebyul merindukan suaranya, Heebyul merindukan gelak tawanya, Heebyul merindukan pelukan hangatnya, Heebyul merindukan setiap malam ketika mereka berkomunikasi dari setiap jendela kamarnya, Heebyul sangat merindukannya. Mungkin ada sedikit gengsi dihati heebyul untuk datang ke rumah Baekhyun yang berseberangan dengannya hanya untuk melihat Baekhyun, tapi lebih dari gengsi yang membuat Heebyul enggan melakukan hal itu, ia terlalu takut jika pada akhirnya ia malah kecewa.

            “Dengan Kim Taeyeon!” jerit Heebyul sembari membawa naskah drama di depannya.

            “Ne, waeyo?” Baekhyun yang duduk di sampingnya hanya menatap tak percaya akan reaksi 
yeojachingunya itu.

            Heebyul menggeleng tak percaya, “Kau akan beradegan dengan Kim Taeyeon unni?”

            “Ne”

            “Dia sunbae yang kau cintaikan, Baek-ah” ada sedikit nada tak rela disana, tapi Baekhyun bahkan tak memperhatikannya.

            “Ne”

            Heebyul terdiam, bukankah sejak awal ia tahu jika ia hanya pelarian Baekhyun dari Taeyeon dan jika sekarang antara Baekhyun dan Taeyeon bisa di persatukan, bukankah ini berarti akhir untuk hubungannya dengan Baekhyun?

            “Akh… iya, kau harus bersemangat untuk ini!”

            “Aku akan selalu bersemangat di setiap drama yang aku mainkan, Byul-ah!”

            “Tapi kau harus lebih bersemangat untuk drama yang ini!”

            “Wae?kenapa harus drama ini yang bersemangat?”

            Heebyul terlihat bingung, “agar semua jelas!” dia tersenyum lebar, memperlihatkan deretan gigi putihnya.

            Heebyul menyalakan ponsel yang sebelumnya ia simpan di loker meja belajar, ada kurang lebih 50 pesan yang masuk dan lebih dari 70 call, beberapa deret nama teman dan Baekhyun.

            ‘kau baik-baik saja?’

            ‘ada berita baru! Kau tak ingin kesekolah?’

            ‘kenapa tak berangkat?’

            ‘aku tahu kau dirumah’

            ‘kata eomma kau ke samchon?’

            ‘balas smsku Byul-ah!’

            ‘aku akan benar-benar pergi, jika kau tak segera membalas’

            ‘Heebyul-ah! aku benar-benar marah’

            Tidak pernah sebanyak ini sebelumnya, pesan Baekhyun yang bertubi-tubi datang padanya, apakah benar namja itu merindukannya? Heebyul menutup ponselnya, hari ini dia akan bangkit dari kasurnya dan berjalan kesekolah, bukankah ini sudah terlalu lama? Dan juga, hubungan diam-diamnya dengan Baekhyun, bukankah juga harus segera jelas? Begitu juga, dengan Kim Taeyeon.

            “Byul-ah! kau benar-benar akan berangkat hari ini sayang?”

            Nyonya Park terlihat begitu cemas melihat keberangkatan putrinya.

            “Ne, sudah terlalu lama aku meninggalkan kelas, pasti sudah banyak yang tertinggalkan”

            “Tapi apa kau sudah merasakan baikan sekarang, apakah perlu eomma panggilkan Baekhyun untuk menemanimu?”

            “A…ania eomma, aku akan baik-baik saja, jadi eomma tak perlu khawatir ,ne!”

            “Kalau begitu aku pergi dulu eomma, Annyeong!” Heebyul berjalan keluar dari halaman rumahnya lalu berhenti setelah menutup pagar.

            Rumah Baekhyun.

            Rumah dengan 2 lantai yang berdesain cukup klasik itu,halamannya yang tak kalah luas dengan halaman rumah Heebyul dan sebatang pohon yang tumbuh besar di depannya, Heebyul menatap pada ruang bagian atas, dimana sebuah tirai berkibar dari jendela yang terbuka. Kamar Baekhyun. Lelaki itu pasti lupa menutup jendelanya semalam.

            Ceroboh

                                                                                                ***

            “Heebyul-ah!”Kyungsoo berteriak girang dari tempat duduknya setelah melihat Heebyul memasuki kelas.

            “Oh… Kyungsoo-ah, waeyo?” Heebyul berjalan kearah bangkunya yang tepat di sebelah Kyungsoo.

            “Kau baik-baik saja, aku begitu cemas kau tak berangkat beberapa hari ini, kau juga tak memberi kabar, ku pikir kau sudah meninggalkan sekolah!”

            “Aku tak sebodoh itu untuk meninggalkan sekolah, Kyungsoo!”

            “Ehm… Arraseo! Tapi kenapa kau tak berangkat beberapa hari ini?”

            “Aku hanya sedang ingin saja!”

            “Mwo? Alasan konyol apa itu?”

            Heebyul menaikkan pundaknya keatas, “Molla!”

            Kyungsoo sedikit mencibir, sahabatnya yang satu ini memang terlihat sedikit menyebalkan akhir-akhir ini, pikirnya.

            “Kau tidak ada masalah dengan Baekhyunkan?” tanya Kyungsoo seakan membaca pikiran Heebyul yang tengah menatap lapangan sepak bola, di saat kelas Baekhyun sedang bermain disana.

            Heebyul mengalihkan pandangannya pada Kyungsoo, “Sepertinya aku benar-benar tak bisa
berbohong padamu Kyungsoo-ah!”

            Kyungsoo tersenyum mendapati tebakannya kali ini tak meleset, “Cha! Katakan apa masalahnya?”

            Heebyul menghembuskan nafas panjang seakan melepas beban beratnya, ia menyandarkan kepalanya pada bangku, “Aku hanya merasa hubunganku dengan Baekhyun dan Taeyeon unni tidak beres, maksudku, hubunganku dengan Baekhyun, dan Bekhyun dengan Taeyeon unni, aku tahu dulu Baekhyun menerimaku karena dia tahu Taeyeon unni masih bersama Yunho sunbae, tapi bukankah itu dulu, ku pikir Baekhyun masih begitu mencintai Taeyeon unni, terlebih drama terakhir mereka terlibat dalam satu peran yang berpasangan bahkan begitu intim, ku pikir ini adalah ajang persaingan sekarang, antara aku dan Taeyeon unni!”

            “Untuk memperebutkan Baekhyun?”

            “Ne, memangnya siapa lagi selain dia?”

            “Lalu Baekhyun, dia bagaimana?”

            “Molla!” 


Tak yakin ku kan mampu

Hapus rasa sakitku

Ku ‘kan slalu perjuangkan cinta kita

Namun apa salahku

Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhhanmu


            Baekhyun memaksa Heebyul untuk pulang bersama, well kehadiran Kyungsoo di samping Heebyul sebelumnya tak berarti apa-apa karena dia seakan memberi peluang Baekhyun membawa pergi Heebyul. Dan itu membuatnya mendapatkan tatapan mematikan Heebyul.

            Keheningan menyelimuti keduanya selama beberapa saat. Baekhyun sibuk dengan setir mobilnya dan Heebyul menyibukkan diri untuk menatap keluar jendela meski ia tak berhenti berfikir tentang masalahnya kini. Lampu merah menyala, memaksakan Baekhyun untuk berhenti sejenak, kesempatan ini ia gunakan untuk menatap Heebyul yang seakan masih menikmati pemandangan ‘luarnya’.

            Merasa ada yang menatapnya, Heebyul mencoba sedikit tenang dan beralih menatap Baekhyun,”Wae? Ada yang salah denganku?”

            Baekhyun mengangguk,”ada apa? apa ada yang kau fikirkan?”

            Heebyul tak akan pernah menjawab yang sejujurnya jika memang, dia sedang berfikir, berfikir tentang laki-laki yang berada di sampingnya itu,  Byun Baekhyun.

            “Anni!”

            “Baiklah, kalau begitu bolehkah aku bertanya padamu nona Park?”

            “Silahkan!”

            Baekhyun menghembuskan nafas kesalnya, baginya ini pertama kali di acuhkan dengan gadis yang dulu mengilainya itu, “Beberapa hari ini, kau kemana?”

            “Maksudmu?”

            Baekhyun berdehem sebentar, “Jangan pura-pura tidak mengerti, beberapa hari ini kau tak ada kabar Byul-ah! kau mencemaskan banyak orang dan itu termasuk aku, sebenarnya ada apa denganmu?” Baekhyun terlihat menahan emosinya  saat berhadapan dengan gadisnya itu.

            “Aku ada di rumah”

            “Tapi kau tak memberi kabar padaku barang sekali saja?”

            Heebyul terdiam, Baekhyun benar, Heebyul memang tak memberi kabar padanya walau hanya sekali, apa Heebyul salah? Memang, tapi itu bukankah juga karena Baekhyun.

            “Wae?”

            “Mian, aku yang salah!” Heebyul menunduk tak mau bertatapan dengan Baekhyun.

            “Ada apa? ada masalah denganmu?”

            Heebyul tersenyum kecut, ia sudah ingin menangis, sebenarnya selama ini apakah Baekhyun benar mencintainya atau tidak, apakah Baekhyun bermain di belakangnya atau tidak atau itu hanya ketakutan Heebyul saja?, pikirnya mengalihkan pandangan ke luar jendela, Baekhyun menghela nafas, ia mulai menjalankan mobilnya lagi.

            Ting…

            Sebuah pesan masuk di ponsel Heebyul, pesan dari Ahn Neul Young unni, kakak kelas redaksi pers sekolah.

            ‘Heebyul-ah kau tidak putus dengan Baekhyunkan? Kau harus tahu, pers sekolah sedang mempublish hubungan Taeyeon dengan Baekhyun, mereka tertangkap sedang berciuman di mobil Taeyeon, apa kau baik-baik saja? Apa kau sudah tahu tentang ini?  Ku fikir ini baru rumor, jadi jangan percaya dulu, aku akan mengirim artikel dan buktinya padamu, aku ingatkan lagi, jangan percaya dahulu, ini bisa saja hanya rumor, arra!’

            Bagi Heebyul ini adalah hantaman besar baginya, dia menatap lelaki di sampingnya, lelaki ini sekarang begitu misterius, terlalu banyak rahasia yang Heebyul tak tahu selama ini, sebegitu bodohkah Heebyul sehingga selama ini dia tak pernah menyadarinya?

            “Ada apa?” Baekhyun bertanya, dengan dirinya yang masih memfokuskan pada jalanan seoul.

            “Seharusnya aku yang bertanya padamu, ada apa denganmu?” Heebyul sudah bertekad, kali ini dia akan menyelesaikannya.

            “Denganku? Aku baik-baik saja, kau bisa lihatkan aku baik-baik saja, sebaliknya dengan dirimu ada apa dengan dirimu, kau berubah semenjak aku mementaskan drama di sekolah, kau seakan menjauh dariku, ok, aku memang tidak ada waktu untuk berdua denganmu ketika aku latihan tapi kan aku..”

            “Bukan kau, tapi Ada apa denganmu dengan Taeyeon unni?”

            Seketika mobil Baekhyun menepi, “Kau bicara apa?” Baekhyun menatap Heebyul tak percaya.

            “Waeyo? Ekspresimu terlihat begitu terkejut, apa aku salah berbicara?”

            “Sangat, maksudmu, ada apa denganku dan Taeyeon nuna? Kami… kami hanya berteman”

            Heebyul terkekeh kecil, “Kau kira aku percaya?” dia menunjukkan artikel dan bukti foto hubungan Baekhyun dan Taeyeon di hadapan Baekhyun. “Kau bisa jelaskan tentang ini?”

            “itu…” Heebyul menangkap kekikukkan Baekhyun disana, bukankah ini sudah jelas, pasti Baekhyun mempunyai huungan dengan Taeyeon unni.

            “Berikan aku penjelasan Baek, aku membutuhkannya!” jelas Heebyul dengan mata yang berkaca-kaca, dia tak menyangka jika hal ini terlalu sakit untuk hatinya.

            “Aku hanya menghibur Taeyeon nuna saja, dia baru saja putus dengan Yunho sunbae!”

            “Perlukah juga dengan adegan kisseu?”

            “I…itu, aku tak mengerti, tapi tiba-tiba saja Taeyeon nuna yang memulainya, aku hanya menenangkannya karena dia menangis hebat, percaya padaku Heebyul-ah!” Baekhyun meninggikan suaranya.

            Heebyul terdiam, beberapa tetes mata mengalir di pipinya, pertahanannya runtuh.

            Kring…. Suara panggilan ponsel Baekhyun memecahkan keheningan di antara keduanya.

            “Yeoboseo!”

            “Ah… nuna! Waeyo?”

            “Jeomal? Ne, aku akan kerumah nuna segera!”

            “Ne, aku akan kesana, nuna tenanglah dahulu!”

            Heebyul mengalihkan pandangannya dengan melihat isi mobil Baekhyun yang sudah lama tak ia tumpangi, matanya berhenti pada sebuah frame photo seorang wanita, Kim Taeyeon. Heebyul kembali melihat Baekhyun yang tampak begitu gelisah. Heebyul tahu seseorang yang di panggil nuna oleh Baekhyun yang baru saja menghubungi calon mantan kekasihnya itu. seseorang yang sama di dalam photo itu.

            “Heebyul-ah, Taeyeon nuna butuh bantuanku, dia sedang di kerumuni oleh pers sekolah, dia terjebak di hall, tidak ada orang yang bisa membantunya sekarang, sepertinya aku harus”
            “Pergilah!”

            “Mwo?”

            Heebyul melepaskan seltbeltnya, ia mengambil tasnya, “Pergilah, aku tak apa! percuma jika aku menghalangimu lagi, kau tak akan pernah mengertikan, jadi pergilah!” Heebyul membuka pintu mobil dan langsung berjalan meninggalkan Baekhyun, dia telah tersingkir, tersingkir dengan sendirinya.

                                                                                                ***

            “Apakah itu benar? Kim Taeyeon dengan Byun Baekhyun? Aish! Aku sudah bisa menebaknya! Mereka sudah terlihat berdekatan sebelum drama itu  dilaksanakan!”

            “Kim Taeyeon dan Baekhyun? Ku pikir Pembina drama juga sudah mengkonfirmasi hal itu, mereka benar-benar berpacaran!”

            “Aku tidak menyangka, bukankah Baekhyun sebelumnya dekat dengan wanita lain dari club membaca, ku fikir mereka berpacaran!”

            “Mereka benar-benar membuatku terkejut, setidaknya Taeyeon memang sudah meminta maaf  lewat akun pribadinya!”

            Heebyul ingin menutup telinganya kali ini, ia tak mengira berita Baekhyun dan Taeyeon sudah begitu tersebar luas hingga seantero sekolahnya bahkan hingga ke ruang perpustakaan yang menjadi tempat favoritnya, ini keterlaluan, bahkan disaat mereka belum benar-benar resmi berpisah.

            “Aku butuh bicara padamu!” seseorang menarik tangan Heebyul dengan paksa, beberapa murid yang berada di perpustakaan terlihat mengintip-intip ingin tahu, setelah melihat orang yang menarik tangan Heebyul, Byun Baekhyun.

            Baekhyun membawa Heebyul ke lorong buku yang terlihat begitu sepi, lorong sejarah korea kuno.

            “Wae? Kau tak bersama pasanganmu yang satu? Kau tak takut dia kenapa-napa?” tanya Heebyul sarkatis.

            “Byul-ah hentikan! Jangan memojokkanku seperti itu!”

            “Aku tak memojokkanmu Baek! Kau yang memulai, aku hanya mengikuti permainanmu, kau tahu betapa aku menderita menjadi kekasih yang tak kau anggap?”

            “Berhenti Park Heebyul! Kau membuatku marah sekarang!” bentak Baekhyun melampiaskan kekesalannya disana.

            “Wae? Apa lagi, setelah pempublishkan hubunganmu, apalagi yang kau sembunyikan dariku, tuan Baekhyun?”

            “Aku tak menyembunyikan apapun darimu, aku juga cukup kaget ketika club drama mengkonfirmasi hubunganku dengan Taeyeon nuna, terlebih ketika Taeyeon nuna mengiyakan pemberitaan itu bahkan aku sama sekali tak mengiyakannya Byul-ah, ini hanya permainan industry hiburan nona park, ku mohon, percaya padaku!”

            “Percaya padamu?” Baekhyun mengangguk dengan harap.

            “Bagaimana aku bisa percaya padamu, jika terlalu banyak hal yang kau sembunyikan dariku Baek?”

            Baekhun terlihat pasrah, ia menyandarkan kepalanya pada rak buku di sampingnya, Heebyul terlihat menangis disana.

          “Aku lelah Baek,  aku menyerah, kita jalani semuanya masing-masing, kita hentikan saja
hubungan ambigu ini!”  Heebyul menghapus air matanya lalu berjalan meninggalkan Baekhyun.

                                                                                    ***

Tak perlu kau buat aku mengerti

Tersenyumlah, karena ku sanggup


            Heebyul terlihat tersenyum, mengingat kejadian 6 tahun lalu, ketika dia masih bersama dengan Baekhyun, mereka memang masih terlalu kekanakan waktu itu, bukan, bukan mereka, tetapi dirinyalah yang kekanakan. Heebyul tersenyum kecut, dia kembali menatap photo yang dulu membuatnya harus melepaskan Baekhyun.

            Dia masih mengingat kejadian pasca kandasnya hubungan mereka, Baekhyun benar-benar pergi dari kehidupannya,dia pindah rumah, meski tak pindah sekolah tetapi Baekhyun pindah kelas ekselerasi, meninggalkan Heebyul 1 tahun terlebih dahulu, tak ada yang special setelahnya, Heebyul malah mulai mendalami dengan club bacanya dan Baekhyun semakin pamor dengan club dramanya, begitu seterusnya. Mereka tak berhubungan lagi, pemberitaan itu, Baekhyun dan Taeyeon. Mereka semakin dekat.

            “Aku mencarimu dari tadi dan kau tengah asyik disini? Kau masih menyebalkan Heebyul-ah!”

            Heebyul menengok ke sumber suara, Nampak Kyungsoo yang terlihat terenggah-enggah.

            “Waeyo?”

            Kyungsoo berjalan kearah bangku panjang, bangku taman yang berhadapan dengan bangunan hall pertemuan reuni mereka.

            “Ada yang mau bertemu denganmu!” ucap Kyungsoo , setelah duduk mendudukkan dirinya disana.

            “Nugu?”

            “Baekhyun!” Heebyul menghela nafas pelan, terlalu banyak ia menghela nafas untuk Baekhyun.

            “Baiklah aku akan menemuinya!”

            “Kau yakin?” tanya Kyungsoo memastikan.

            “Tak pernah seyakin ini sebelumnya!” Heebyul tersenyum manis pada Kyungsoo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF Oneshoot] Really Love You...

SKSD